Friday, April 12, 2019

Menghadapi Pemilihan Presiden Sesantai dan Segembira Menunggu Malam Pertama Tiba


Oleh Zamroni Sw.

(Sumber: dok pribadi-detik.com)

Pemilihan presiden (pilpres) terasa seperti perang saudara atau layaknya revolusi saja bagi banyak orang Indonesia. Seolah-olah akan terjadi peristiwa besar yang sangat luar biasa, menyeramkan, serta membuat negara ini hancur dan sirna. Seakan-akan jika pasangan calon presiden tertentu menang, Indonesia bakal terpuruk dan ambruk; sementara jika pasangan calon lawannya yang menang, Indonesia akan tumbang dan hilang. 
Keadaannya serba mengkhawatirkan dan serba memprihatinkan. Sesama orang Indonesia menjadi saling bermusuhan. Tidak sedikit dua orang atau dua kelompok yang saling berbeda pilihan tiba-tiba menjadi terlibat perang dingin, saling curiga, saling tuduh, saling ancam, saling menakut-nakuti, saling fitnah, saling menebar hoaks, dan saling mengumbar ujaran kebencian.
Namun, di tengah suasana penuh persaingan yang cukup mencekam, masih ada individu dan kelompok yang tetap hidup berdampingan dengan rukun, damai, dan enjoy  meskipun pilihan presidennya berbeda. Itulah yang diperlihatkan oleh pasangan sejoli muda-mudi dari Lampung. Keduanya memberikan dukungan yang berbeda kepada calon presiden/wakil presiden dalam pilpres 2019, tetapi mereka tetap rukun, harmonis, dan tidak lama lagi akan melangsungkan pernikahan.
Calon mempelai itu masih cukup muda, tetapi mereka mampu memperlihatkan sikap yang matang dan dewasa. Mereka menghadapi perbedaan  pilihan dengan toleran dan bijaksana. Mereka pun menghadapi pemilihan presiden (yang bagi banyak orang terasa menegangkan) dengan santai dan gembira saja, sesantai dan segembira menunggu dan menghadapi malam pertama setelah hari pernikahan mereka tiba.
Di bawah ini kisah dan penuturan mereka selengkapnya, sebagaimana yang telah dirilis oleh detik.com.



Pendukung Jokowi dan Prabowo Nikah, Undangannya Pose 01-02


(Sumber: dok. pribadi-detik.com)

Beda pilihan di Pilpres 2019 tak menghalangi Abul Hasan Al-Asy Ari dan Lisa Novita Sari untuk menikah. Keduanya bahkan membuat undangan pernikahan yang unik, yakni berpose dengan jari menunjuk angka 1 dan 2 seperti paslon yang didukung.

Ari dan Lisa rencananya menggelar akad nikah, Sabtu (20/4) di Lampung. Kedua pendukung capres yang beda pilihan ini pun menyertakan nomor urut capres 01 dan 02. Ari merupakan pendukung Jokowi-Ma'ruf, sedangkan calon istrinya, Lisa, adalah pendukung Prabowo-Sandiaga.

“Kami akan menikah tanggal 20 April dan undangan yang disebar juga mengusung tema pilpres. Ada nomor urut paslon dan simbol dukungan kami masing-masing di surat undangannya,” ujar Ari saat dimintai konfirmasi, Kamis (11/4/2019).

“Saya dukung 01 dan Lisa dukung 02, itu pilihan berbeda. Saya pasti punya alasan dan Lisa juga punya. Ya sudah, tinggal ini didiskusikan saja, nggak perlulah sampai berantem,” sambungnya.

Tema Pilpres yang diusung Ari dan Lisa bukan tanpa alasan; mereka ingin menunjukkan beda pilihan adalah hal biasa. Jangan sampai berkelahi karena beda pilihan saat Pilpres.

“Suhu politik tahun ini saya melihat beda dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan ya saya sedih saat membaca berita banyak berkelahi dan bercerai karena pilpres dan beda pilihan,” ucapnya.

Sebelum mengusung tema tersebut, Ari dan Lisa sudah berdiskusi dengan para keluarga dan kerabatnya. Mereka setuju dan menganggap yang dilakukan kedua calon mempelai ini sebagai ide kreatif.

“Keluarga setuju, teman setuju. Bahkan ada yang bilang ini pesan moral terkait Pilpres yang panas. Jadi sudahlah, kita harus hidup akur dan damai, janganlah karena pilpres kita ribut,” kata Ari.


No comments:

Post a Comment