Thursday, September 27, 2018

Meraih Prestasi melalui Kegiatan Tulis-Menulis (Mengarang)

Sumber: anangku.blogspot.com


Bidang tulis-menulis atau mengarang membutuhkan ketajaman pikiran, keluasan wawasan, dan kemampuan menuangkan ide secara tertulis. Khusus untuk menulis karya fiksi, seperti puisi, cerita pendek, dan novel, dibutuhkan juga kepekaan terhadap keindahan dan nilai-nilai kemanusiaan. Dibandingkan dengan olahraga dan kesenian, tulis-menulis memang mungkin kurang diminati oleh anak muda dan remaja. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini mulai ada gejala minat membaca dan menulis di kalangan remaja menunjukkan peningkatan.
Kegemaran atau kebiasaan menulis sangat baik untuk mengasah ketajaman pikiran dan perasaan serta kepekaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Menulis juga sangat baik untuk meningkatkan wawasan dan kecerdasan. Orang yang gemar menulis biasanya akan gemar membaca dan mengamati. Mengapa demikian? Hal ini karena untuk tulisan-tulisan yang akan dibuatnya dia membutuhkan bahan berupa pengetahuan, data, atau fakta.
Menulis dapat menjadi ajang meraih prestasi. Prestasi yang dapat diraih melalui kegiatan menulis bahkan bisa sangat prestisius (bergengsi tinggi). Dengan menulis karya fiksi, seseorang dapat meraih hadiah Nobel untuk bidang sastra. Para penulis yang berprestasi tinggi, yakni yang karyanya diakui bermutu tinggi dan sangat bermanfaat bagi kemanusiaan, baik di dunia maupun di Indonesia, banyak mendapat penghargaan dan penghormatan tinggi dari masyarakat dan negara.
Seperti halnya olahraga dan kesenian, menulis juga membutuhkan potensi. Untuk mencapai kemampuan menulis yang baik, diperlukan pengembangan potensi menulis secara tepat. Upaya yang lazim untuk mengembangkan potensi menulis ialah membaca, mengamati, meneliti, dan berlatih menuangkan gagasan secara tertulis dengan rajin, teratur, disiplin, dan berkesinambungan.
Tidak sedikit penulis sastra Indonesia yang telah mendapat penghargaan bergengsi di tingkat internasional serta mengharumkan nama Indonesia di forum dunia. Penulis-penulis tersebut, antara lain, Budi Darma, Goenawan Mohamad, Y.B. Mangunwijaya, Rendra, Pramudya Ananta Toer, Putu Wijaya, N.H. Dini, Andrea Hirata, dan Wiji Thukul. Selain mendapat penghargaan, sebagian karya mereka juga diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing (seperti bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, dan Belanda).


Meraih Prestasi melalui Olahraga

Sumber: de.123rf.com

Olahraga dapat ditekuni untuk berbagai keperluan. Masyarakat umumnya menggeluti olahraga untuk memperoleh kebugaran dan kesehatan tubuh serta menyalurkan hobi. Sebagian lagi menekuninya untuk mengembangkan potensi dan mengejar prestasi. Di antara mereka yang menggeluti olahraga sebagai ajang meraih prestasi, ada yang menjadikannya sebagai mata pencaharian dengan menjadi atlet profesional.
Olahraga lebih banyak membutuhkan kekuatan, ketahanan, dan kelincahan fisik walaupun pada zaman modern sekarang ini olahraga juga mulai memerlukan kecerdasan otak. Mereka yang berprestasi dalam bidang ini umumnya memiliki fisik yang bugar, kuat, lentur, dan gesit. Oleh sebab itu, remaja yang memiliki fisik kuat serta secara potensi memiliki bakat kelincahan gerak dapat menjadikan olahraga untuk mengembangkan potensi dan meraih prestasi.
Saat ini ada banyak sekali cabang olahraga yang dapat Anda tekuni. Jika Anda memiliki potensi dalam bidang ini, Anda perlu mengetahui lebih khusus potensi Anda berdasarkan cabang yang ada sebab tidak mungkin Anda memiliki potensi dalam semua cabang olahraga. Setelah mengetahui secara pasti cabang yang menjadi potensi Anda, Anda dapat mengembangkannya melalui latihan yang rutin, teratur, dan berkesinambungan.
Latihan juga harus dilakukan dengan benar, terarah, dan disiplin serta diikuti dengan banyak melakukan pertandingan uji coba. Untuk keperluan itu, Anda dapat menggabungkan diri ke dalam klub yang ada di daerah Anda. Klub biasanya memiliki sarana latihan yang lebih lengkap serta memiliki pelatih khusus sehingga setiap anggota klub dapat berlatih dan mendapat bimbingan secara terprogram dan tepat.
Berbagai turnamen atau kejuaraan olahraga di tingkat lokal, nasional, dan internasional bisa dijadikan ajang untuk meraih prestasi. Ada kejuaraan-kejuaraan khusus cabang olahraga tertentu yang diadakan secara berkala, seperti kejuaraan daerah renang, kejuaraan nasional bulu tangkis, dan kejuaraan dunia sepak bola (Piala Dunia). Selain itu, ada pula pesta olahraga yang mempertandingkan atau memperlombakan berbagai cabang olahraga (multievent) di berbagai level, seperti Pekan Olahraga Daerah (Porda), Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
Berbagai turnamen atau kejuaraan itu telah melahirkan para juara. Para atlet Indonesia biasanya dapat mengukir prestasi dalam kejuaraan olahraga melalui cara yang berjenjang. Dimulai dari menjadi juara di tingkat daerah, mereka menjadi juara di tingkat nasional dan kemudian di tingkat internasional. Nama-nama atlet termasyhur Indonesia yang telah mengukir prestasi tinggi dan turut mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional, misalnya, Rudy Hartono, Liem Swie King, Icuk Sugiarto, Taufik Hidayat, Ivana Lie, Ferawati Fajrin, dan Susi Susanti melalui cabang bulu tangkis; Yustedjo Tarik, Yayuk Basuki, dan Angelique Widjaya (tenis); Ardiansyah, Utut Adianto, dan Cerdas Barus (catur); Ellyas Pical dan Chris John (tinju); Rio Haryanto (balap mobil F-1); Aries Susanti Rahayu (panjat tebing); dan Lalu Muhammad Zohri (atletik).
Untuk masa-masa yang akan datang, para atlet Indonesia masih memiliki peluang besar untuk menjadi juara di tingkat internasional. Dalam cabang-cabang yang secara tradisional kuat, para atlet kita masih diperhitungkan dan disegani. Misalnya, dalam cabang bulu tangkis, pencak silat, dan tinju, para atlet kita beberapa kali masih mampu menjadi juara di berbagai event  internasional.
Nah, para remaja yang memiliki minat dan bakat dalam bidang olahraga, memiliki kesempatan luas untuk mengukir prestasi demi mengharumkan nama bangsa dan negara. Pada dasarnya, setiap atlet memiliki kesempatan untuk menjadi juara olahraga. Kuncinya, antara lain, memiliki tekat dan kemauan yang kuat, tekun dan disiplin dalam berlatih, tidak mudah menyerah dan putus asa, serta rajin mengikuti pertandingan atau kejuaraan.

Meraih Prestasi melalui Kegiatan Kesenian

Sumber: annualreport.id

Agak berbeda dengan olahraga yang ditekuni banyak orang untuk tujuan prestasi, kesenian umumnya ditekuni masyarakat bukan dengan tujuan utama meraih prestasi dalam arti mendapatkan juara melalui pertandingan atau perlombaan. Masyarakat umumnya menekuni kesenian sebagai hobi, penyaluran potensi, ekspresi diri, dan lahan mencari rezeki (mata pencaharian). Lomba atau festival kesenian jauh lebih jarang diadakan –– terutama di tingkat nasional dan internasional –– dibandingkan dengan lomba dan pertandingan olahraga.
Akan tetapi, kesenian tetap dapat menjadi ajang untuk mengukir prestasi. Lewat lomba dan festival, biarpun agak jarang dilakukan, kita dapat mencoba mengejar prestasi. Melalui pengabdian dalam kesenian yang serius dan konsisten, kita juga dapat memperoleh pengakuan dan apresiasi (penghargaan).
Para seniman yang karyanya dinilai unggul dan berguna bagi masyarakat seringkali mendapat penghargaan dalam berbagai bentuk dari masyarakat dan negara. Penghargaan biasanya diberikan bukan lewat ajang lomba atau festival, melainkan diberikan secara sukarela sebagai bentuk pengakuan dan tanda terima kasih. Lewat karya-karya yang bermutu tinggi, banyak juga seniman yang namanya menjadi termasyhur dan abadi –– di kancah nasional maupun internasional.
Kesenian umumnya lebih membutuhkan kepekaan perasaan dan keindahan. Mereka yang menekuni kesenian dituntut untuk memiliki kepekaan perasaan dan keindahan. Akan tetapi, jenis kesenian tertentu, seperti tari, teater, dan film, juga membutuhkan kesiapan dan kegesitan tubuh.
Ada banyak jenis kesenian yang dapat ditekuni oleh para remaja. Para remaja yang memiliki potensi seni dapat menjadikan salah satu atau beberapa jenis seni yang sesuai potensinya masing-masing sebagai ajang untuk mengukir prestasi. Untuk mencapai kecakapan yang tinggi dalam seni, dibutuhkan kerja keras dalam bentuk latihan yang rajin, tekun, disiplin, teratur, dan berkesinambungan.
Cabang-cabang kesenian yang dapat Anda tekuni, antara lain, seni musik, tari, teater (drama), lukis, patung, film, grafis, dan instalasi. Melalui cabang-cabang seni ini, Anda dapat mengekspresikan diri serta menghasilkan karya-karya yang berguna bagi masyarakat. Karya seni merupakan media atau alat untuk menyampaikan pikiran dan perasaan sekaligus juga koreksi dan kritik.
Dengan berkarya seni, Anda dapat mengharumkan nama bangsa dan negara serta  dapat  menghibur dan memberi pencerahan kepada masyarakat. Para seniman terkenal di dunia telah mengangkat reputasi negara dan bangsa asalnya serta berjasa memberikan hiburan dan nilai-nilai estetika (keindahan). Beberapa seniman Indonesia yang cukup terkenal di dunia internasional, antara lain, Raden Saleh, Affandi, dan Hendra Gunawan (seni rupa); Rendra, Putu Wijaya, Teguh Karya, Garin Nugroho, dan Christine Hakim (teater dan film); Pramudya Ananta Toer, Rendra, Goenawan Mohamad, dan Budi Darma (sastra); Gesang, Jack Lesmana, Tri Utami, dan Waljinah (musik); serta Sardono W. Kusumo, Retno Maruti, dan Boy G. Sakti (tari).

Meraih Prestasi melalui Hobi

Sumber: agung-id.blogspot.com

Semua orang mempunyai hobi atau kegemaran. Tentunya Anda juga mempunyai hobi, bukan? Apa hobi Anda? Bagaimana cara Anda menekuni hobi selama ini? Apakah Anda pernah meraih prestasi tertentu dari kegiatan menekuni hobi tersebut?
Hobi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Sebagai aktivitas, hobi merupakan bentuk penyaluran hasrat atau keinginan yang menyehatkan bagi manusia. Hobi dilakukan untuk berbagai maksud, tujuan, atau keperluan.  Ada hobi yang dilakukan untuk menyalurkan bakat, ada yang dilakukan untuk mengisi waktu luang, ada yang dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh (menjaga kesehatan), ada yang dikerjakan sekaligus sebagai mata pencaharian, dan sebagainya.
Ada banyak sekali hobi yang dapat kita tekuni. Misalnya saja, membaca, menulis, fotografi, bermain musik, mancing, beburu, berselancar, hiking, camping, mendaki gunung, koleksi prangko (filateli), berkebun, bertaman, traveling, dan memelihara hewan. Hobi-hobi ini dapat dilakukan dengan berbagai pola dan variasi.
Perlu kita ketahui bahwa menekuni hobi dapat menjadi langkah permulaan dalam menggapai prestasi. Tak sedikit orang meraih prestasi tinggi di tingkat nasional dan internasional berawal dari menekuni hobi. Pada awalnya hobi dilakukan sekadar untuk mengisi waktu luang atau menjaga kesehatan tubuh. Namun, lama-kelamaan, kegiatan itu menjadi aktivitas yang ajek, terpola, dan terprogram dengan baik. Oleh karena terpola dan terprogram, hobi bisa terbentuk menjadi kecakapan (skill) yang mantap dan kompetitif (siap dilombakan/dipertandingkan).
Dari sekadar kegiatan mengisi waktu luang atau menjaga kondisi tubuh, hobi pun kemudian dapat menjelma menjadi profesi atau pekerjaan utama. Orang yang menekuni kegiatan tertentu sebagai hobi atau sampingan biasanya disebut sebagai (seorang) amatir. Adapun sebutan profesional lazim diberikan kepada orang yang menekuni kegiatan tertentu sebagai kegiatan pokok/utama untuk mata pencaharian dalam mempertahankan hidup. Nah, melalui kegiatan menekuni hobi, seorang yang semula amatir dapat berubah menjadi profesional yang berkemampuan tinggi jika hobi itu ditekuni secara terus-menerus dan sistematis.
Hobi cocok sekali ditekuni oleh pelajar atau remaja. Remaja berusia belasan tahun masih memiliki kesempatan dan masa depan yang panjang sehingga mempunyai banyak waktu untuk mengembangkan hobi menjadi prestasi. Anda tidak perlu terburu-buru untuk menjadkan hobi sebagai wahana untuk meraih prestasi. Yang penting, Anda perlu melakukan hobi Anda dengan serius, tekun, teratur, ajek, dan berkesinambungan agar hobi itu lambat laun dapat berkembang menjadi kecakapan/keterampilan.

Meraih Prestasi dalam Pelajaran Sekolah

Sumber: smait.aluswahsby.sch.id


Sebagai pelajar, kegiatan utamamu sehari-hari adalah mengikuti pendidikan di bangku sekolah. Di sekolah kamu mempelajari bermacam-macam mata pelajaran. Tujuan utama belajar di sekolah tidak lain adalah mendapatkan ilmu pengetahuan sebagai bekal penting untuk menghadapi kehidupan pada masa depan.
Namun, kegiatan mempelajari berbagai macam bidang studi di sekolah juga dapat menjadi arena untuk meraih prestasi. Prestasi yang dapat diraih biasanya adalah mendapatkan nilai tertinggi di kelas dan sekolah serta antarsekolah di wilayah tertentu. Berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai tinggi atau tertinggi dalam mata pelajaran sekolah adalah hal yang sangat baik bagi pelajar karena akan menanamkan kebiasaan bersaing secara sehat serta memacu kemauan dan semangat belajar.
Hal terpenting dari persaingan untuk mendapatkan nilai tinggi atau tertinggi dalam pelajaran sekolah bukan diraihnya predikat juara. Menjadi juara memang penting, tetapi bukan yang terpenting. Yang terpenting dari semua itu ialah dengan bersaing dan berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai tinggi atau tertinggi, kita akan termotivasi untuk menekuni pelajaran sekolah dengan rajin, ulet, dan teratur sehingga jika tidak menjadi juara kelas atau juara sekolah pun kita tetap dapat menjadi pribadi yang pandai.
Kepandaian itulah yang kelak akan memberikan banyak sekali manfaat. Dengan pandai, kita menguasai banyak ilmu. Ilmu akan menjadi bekal yang sangat menentukan dalam mengarungi kehidupan masa mendatang. Dengan menguasai ilmu, selain lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan mata pencaharian, kita juga akan menjadi orang yang bijaksana dan cerdik dalam mengatasi berbagai hambatan dan tantangan hidup.
Dengan berilmu, kita juga akan relatif lebih mudah dalam meraih prestasi dalam berbagai bidang kehidupan. Prestasi dalam bidang-bidang penting yang menentukan nasib kehidupan fisik orang banyak, seperti teknologi, ekonomi, dan pertanian, tidak mungkin diraih jika kita tidak berilmu. Prestasi dalam bidang lain yang turut menentukan nasib kehidupan spiritual masyarakat, seperti seni dan sastra, juga sulit diraih jika kita tidak berilmu sebab seni dan sastra pun sangat memerlukan dukungan ilmu.
Ilmu yang kita miliki akan turut menentukan kehidupan masyarakat dan bangsa. Jika sebagian besar dari kita merupakan orang-orang yang berilmu, kita akan menjadi masyarakat dan bangsa yang berilmu. Jika masyarakat dan bangsa kita berilmu, maka masyarakat dan bangsa kita akan memiliki keunggulan di hadapan bangsa-bangsa lain.