Friday, August 10, 2018

Membaca Cepat dan Menyimpulkan Isi Bacaan

Oleh Akhmad Zamroni

Membaca buku (Sumber: batam.tribunnews.com)

Sebagai pelajar, kita tentu sudah terbiasa dengan kegiatan membaca. Membaca buku pelajaran sebagai bagian dari kegiatan belajar kiranya sudah tidak asing lagi. Membaca buku cerita atau ilmu pengetahuan mestinya sering juga kita lakukan.  Membaca memang sangat penting untuk pelajar. Jika dihitung, dari seluruh kegiatan seorang pelajar di sekolah, mungkin sekitar 80 persen di antaranya adalah kegiatan membaca.
Dengan kian cepatnya perkembangan zaman, kian padatnya kegiatan sehari-hari, dan kian meningkatnya jumlah buku yang diterbitkan saat ini, kegiatan membaca menuntut kita untuk dilakukan dengan makin cepat. Bagaimana ukuran mampu membaca cepat atau tidak cepat? Pelajar SMP layak dikatakan dapat membaca cepat jika mampu membaca 200 kata per menit dari sebuah bacaan.
Namun, sudah mampukah kita membaca dengan kecepatan setinggi itu? Teknik apa yang digunakan agar kita mampu membaca dengan kecepatan yang disayaratkan sekaligus memahami isi bacaan? Berikut ini teknik-teknik yang harus diterapkan agar kita mampu membaca dengan cepat.
a.  Fokuskan pikiran secara penuh pada bacaan.
b.  Saat membaca, hindari menunjuk bacaan dengan jari tangan atau alat lain.
c.  Bacalah teks dengan pikiran dan hindari membaca dengan mulut bersuara atau bibir bergerak serta  hindari pula menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri.
d.  Bacalah teks dengan metode gerak mata, yakni membaca dengan memperluas jangkauan mata dengan tidak membaca kata demi satu, melainkan kelompok kata demi kelompok kata (dua, tiga, empat, atau lima kata sekaligus).
e.  Hindari cara membaca dengan mengulang kata-kata yang sudah dibaca.
f.   Hindari kebiasaan memahami makna kata demi kata atau kalimat demi kalimat, melainkan pahamilah isi bacaan secara keseluruhan.
1.  Menjawab Pertanyaan Berdasarkan Isi Bacaan
Kemampuan membaca cepat juga harus dibarengi dengan kemampuan memahami isi bacaan. Tidak akan berarti jika kita mampu membaca dengan kecepatan tinggi, tetapi kita tidak memahami isi bacaan. Bagaimana cara untuk mengukur tingkat kemampuan memahami isi bacaan?
Salah satu aspek yang digunakan untuk mengukur kemampuan memahami isi bacaan adalah kemampuan menjawab pertanyaan berdasarkan isi bacaan. Adapun kemampuan menjawab pertanyaan tersebut juga ada batasannya. Bagaimana dan berapa batasannya? Jika kita mampu menjawab paling sedikit 75% atau tiga per empat dari seluruh pertanyaan, kita dianggap sudah mampu memahami isi bacaan.
2.  Menyimpulkan Isi Bacaan
Apa perlunya kita membuat kesimpulan atas bacaan? Kesimpulan bacaan berguna untuk mengetahui hal-hal penting yang terdapat dalam bacaan. Lebih dari itu, dengan mengetahui kesimpulan bacaan kita akan mengetahui isi pokok bacaan.
Bagaimana cara menarik kesimpulan dari bacaan? Untuk membuat kesimpulan akhir dari bacaan, sebaiknya kita membuat butir-butir kesimpulan berdasarkan hal-hal penting dalam bacaan. Perhatikan contoh berikut ini.
Puluhan Kios Terbakar
Kebakaran hebat melanda deretan kios ban dan velek di Pasar Bawah, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, Riau, Sabtu malam. Tidak hanya kios yang ludes, beberapa rumah warga juga menjadi korban amukan si jago merah. Diduga, kebakaran dise-babkan oleh arus pendek listrik.
Namun, belum diketahui secara pasti kios mana yang mula-mula terbakar sebab kali pertama diketahui api sudah besar dan menjalar ke mana-mana. Barang dagangan berupa ban dan velek mobil serta perabot rumah tangga tak mampu diselamatkan pe-miliknya. Kebakaran terjadi pukul 21.10 WIB.
“Saat kejadian saya baru pulang ke rumah. Saat kembali, ternyata kios saya sudah tak tersisa baik bangunan maupun isi kios,” kata Kamiluddin, seorang pedagang. Ia mengatakan, sepuluh pasang ban dan velek baru saja diorder sore itu. “Tak ada barang yang bisa diselamatkan. Padahal, saya baru meninggalkan kios setengah jam lalu,” kata Kamiluddin lagi sambil mengusap air matanya.
(Jawa Pos, 28 Januari 2008,
dengan pengubahan seperlunya)

Kutipan bacaan di atas memuat beberapa informasi. Dari beberapa informasi tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan-kesimpulan itu dapat dipilah menjadi kesimpulan umum dan khusus sebagai berikut.
a.  Kesimpulan Umum
Dari bacaan berjudul “Puluhan Kios Terbakar”, dapat dirumuskan kesimpulan: “Kios ban dan velek di Pasar Bawah, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, dan rumah warga di sekitarnya dilanda kebakaran.”
b.  Kesimpulan Khusus
Dari bacaan berjudul “Puluhan Kios Terbakar” di depan, dapat dirumuskan butir-butir kesimpulan sebagai berikut.
1.  Kebakaran yang melanda kios di Pasar Bawah, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, diduga disebabkan oleh arus pendek listrik.
2.  Akibat kebakaran, banyak kios di Pasar Bawah, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, serta rumah warga di sekitarnya ludes.
3.  Kebakaran tersebut terjadi pada pukul 21.10 WIB.
4.  Kali pertama diketahui api sudah besar dan menjalar ke mana-mana.

Kiat Menulis Buku Harian

Oleh Akhmad Zamroni

Buku harian (Su,ber: mylinggih.com)
Sebagai pribadi dan individu, kita tentulah memiliki pengalaman, pemikiran, dan perasaan tertentu. Pengalaman, pemikiran, dan perasaan tidak hanya dapat dituangkan dalam tulisan yang bersifat umum, tetapi dapat juga diekspresikan melalui tulisan yang bersifat pribadi. Salah satu bentuk tulisan yang bersifat pribadi adalah buku harian.
Buku harian merupakan wahana yang biasa digunakan orang untuk merekam berbagai pengalaman, peristiwa, pemikiran, dan perasaan. Buku harian lazim bersifat pribadi dan sering juga rahasia. Maksudnya, buku harian ditulis dan dinikmati untuk diri sendiri serta isinya tidak untuk disebarluaskan ke tengah publik.
Namun, bukannya tidak mungkin, buku harian dapat dimodifikasi sedemikian rupa menjadi sebuah buku biografi. Walaupun awalnya untuk catatan pribadi, buku harian pada saat tertentu dapat disunting menjadi sebuah buku yang dapat dipublikasikan untuk dan dikonsumsi oleh masyarakat umum. Tidak sedikit buku biografi dan otobiografi tokoh-tokoh penting dan populer sebagian materinya diambil dari buku harian.
A.  Menulis Buku Harian dengan Memperhatikan Waktu dan Tempat
Salah satu hal yang sangat khas dalam penulisan buku harian adalah waktu dan tempat. Ada waktu dan tempat tertentu yang perlu dicantumkan. Waktu dan tempat yang dimaksud di sini ialah waktu dan tempat yang menunjuk pada terjadinya peristiwa atau pengalaman. Sebelum uraian peristiwa atau pengalaman ditulis, waktu dan tempat biasanya ditulis lebih dahulu. Waktu meliputi hari, tanggal, bulan, tahun, dan jam, sedangkan tempat meliputi tempat peristiwanya berlangsung, seperti sekolah, rumah, pasar, jalan raya, mall, kantor pos, pelabuhan, tempat wisata, stasiun, dan terminal. Perhatikan contoh berikut ini.
Sabtu, 5 Agustus 2017, pukul 15.30, di jalan raya antara rumah dan sekolah
Dua bus dengan knalpot menyemburkan asap hitam melintas kencang di sebelahku. Keduanya berkejar-kejaran memperebutkan penumpang, sementara mukaku yang menanggung ulah mereka: belepotan jelaga hitam, padahal aku akan berangkat latihan basket.
Pada kutipan tersebut, Selasa, 19 Februari 2008, pukul 15.30, ialah waktu terja-dinya peristiwa, sedangkan jalan raya antara rumah dan sekolah merupakan tempat berlangsungnya peristiwa. Adapun uraian di bawahnya merupakan peristiwanya itu sendiri. Menulis buku harian biasanya dilakukan hanya pada saat-saat tertentu ketika ada peristiwa, pengalaman, perasaan, atau pemikiran yang dirasa perlu diungkapkan. Akan tetapi, ada juga buku harian yang ditulis setiap hari atau setidaknya hampir setiap hari.
Buku harian umumnya ditulis dengan menggunakan alat tulis manual berupa pulpen atau bolpoin, dan bukan dengan mesin tik dan apalagi komputer. Lembaran yang digunakan berupa buku tulis tebal dengan rancangan khusus (biasanya diperjualbelikan secara bebas). Buku harian untuk remaja biasanya dirancang dengan warna dan gambar yang menarik.
Namun, dengan datangnya era digital dan ponsel, buku harian bisa ditulis dengan menggunakan smartphone yang canggih. Jika buku harian ditulis dengan menggunakan smartphone, kiranya diperlukan semacam layout atau penyetingan tertentu pada fitur atau menu pesawat yang digunakan. Hal ini dilakukan agar teks dan desain buku harian tidak terganggu sekaligus mengganggu arsip lain serta file atau folder-nya tidak bercampur dengan file atau folder lain.
B.  Menulis Buku Harian dengan Bahasa yang Ekspresif
   serta Baik dan Benar
Bahasa yang digunakan untuk menulis buku harian biasanya tergantung pada selera penulisnya masing-masing. Hal ini karena bahasa buku harian berkaitan dengan gaya pengungkapan pribadi setiap orang. Sebagian besar orang mungkin cenderung lebih memilih bahasa yang santai karena buku harian memang bersifat pribadi serta jauh dari sifat resmi.
Namun, buku harian sebaiknya tetap ditulis dengan bahasa yang memiliki persyaratan tertentu. Bahasa buku harian seyogyanya memiliki sifat ekspresif serta baik dan benar. Bahasa yang ekspresif ialah bahasa yang spontan keluar dari pikiran atau perasaan sehingga memiliki daya kejut dan kesan yang mendalam. Adapun bahasa yang baik dan benar ialah bahasa yang sesuai dengan situasi dan kaidah tata bahasa. Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
1.  Selasa, 1 Agustus 2017, jam 09.30, di sekolah
Pada saat mendengar informasi bahwa tim basket kelasku akan bertemu dengan tim kelas VIIB, aku senang saja karena kami jadi berkesempatan untuk membalas kekalahan pada pertandingan class meeting  semester lalu. (Tidak ekspresif)
    Selasa, 1 Agustus 2017, jam 09.30, di sekolah
Begitu mendengar informasi tim basket kelasku akan bertemu tim kelas VIIB, aku senang sekali! Inilah kesempatan bagi tim kami untuk membalas kekalahan pada pertandingan class meeting  semester lalu! (Ekspresif)
2.  Minggu, 6 Agustus 2017, jam 05.45, di rumah
Rasanya kurang percaya, bahwa tim favoritku Barcelona dikalahkan oleh tim sekelas Almeria.  Aku pikir, kekalahan itu hanya disebabkan karena faktor ketidakberuntungan saja. (Tidak baik dan benar)
    Minggu, 6 Agustus 2017, jam 05.45, di rumah
Rasanya kurang percaya, tim favoritku, Barcelona, dikalahkan oleh tim sekelas Almeria. Aku pikir, kekalahan itu karena faktor ketidakberuntungan saja. (Baik dan benar)

(Sumber: Tema & Tokoh, https://teladan-tokoh.blogspot.com/2017/08/kiat-menulis-buku-harian.html,  Jumat, 11 Agustus 2017)