Friday, August 10, 2018

Kiat Menulis Buku Harian

Oleh Akhmad Zamroni

Buku harian (Su,ber: mylinggih.com)
Sebagai pribadi dan individu, kita tentulah memiliki pengalaman, pemikiran, dan perasaan tertentu. Pengalaman, pemikiran, dan perasaan tidak hanya dapat dituangkan dalam tulisan yang bersifat umum, tetapi dapat juga diekspresikan melalui tulisan yang bersifat pribadi. Salah satu bentuk tulisan yang bersifat pribadi adalah buku harian.
Buku harian merupakan wahana yang biasa digunakan orang untuk merekam berbagai pengalaman, peristiwa, pemikiran, dan perasaan. Buku harian lazim bersifat pribadi dan sering juga rahasia. Maksudnya, buku harian ditulis dan dinikmati untuk diri sendiri serta isinya tidak untuk disebarluaskan ke tengah publik.
Namun, bukannya tidak mungkin, buku harian dapat dimodifikasi sedemikian rupa menjadi sebuah buku biografi. Walaupun awalnya untuk catatan pribadi, buku harian pada saat tertentu dapat disunting menjadi sebuah buku yang dapat dipublikasikan untuk dan dikonsumsi oleh masyarakat umum. Tidak sedikit buku biografi dan otobiografi tokoh-tokoh penting dan populer sebagian materinya diambil dari buku harian.
A.  Menulis Buku Harian dengan Memperhatikan Waktu dan Tempat
Salah satu hal yang sangat khas dalam penulisan buku harian adalah waktu dan tempat. Ada waktu dan tempat tertentu yang perlu dicantumkan. Waktu dan tempat yang dimaksud di sini ialah waktu dan tempat yang menunjuk pada terjadinya peristiwa atau pengalaman. Sebelum uraian peristiwa atau pengalaman ditulis, waktu dan tempat biasanya ditulis lebih dahulu. Waktu meliputi hari, tanggal, bulan, tahun, dan jam, sedangkan tempat meliputi tempat peristiwanya berlangsung, seperti sekolah, rumah, pasar, jalan raya, mall, kantor pos, pelabuhan, tempat wisata, stasiun, dan terminal. Perhatikan contoh berikut ini.
Sabtu, 5 Agustus 2017, pukul 15.30, di jalan raya antara rumah dan sekolah
Dua bus dengan knalpot menyemburkan asap hitam melintas kencang di sebelahku. Keduanya berkejar-kejaran memperebutkan penumpang, sementara mukaku yang menanggung ulah mereka: belepotan jelaga hitam, padahal aku akan berangkat latihan basket.
Pada kutipan tersebut, Selasa, 19 Februari 2008, pukul 15.30, ialah waktu terja-dinya peristiwa, sedangkan jalan raya antara rumah dan sekolah merupakan tempat berlangsungnya peristiwa. Adapun uraian di bawahnya merupakan peristiwanya itu sendiri. Menulis buku harian biasanya dilakukan hanya pada saat-saat tertentu ketika ada peristiwa, pengalaman, perasaan, atau pemikiran yang dirasa perlu diungkapkan. Akan tetapi, ada juga buku harian yang ditulis setiap hari atau setidaknya hampir setiap hari.
Buku harian umumnya ditulis dengan menggunakan alat tulis manual berupa pulpen atau bolpoin, dan bukan dengan mesin tik dan apalagi komputer. Lembaran yang digunakan berupa buku tulis tebal dengan rancangan khusus (biasanya diperjualbelikan secara bebas). Buku harian untuk remaja biasanya dirancang dengan warna dan gambar yang menarik.
Namun, dengan datangnya era digital dan ponsel, buku harian bisa ditulis dengan menggunakan smartphone yang canggih. Jika buku harian ditulis dengan menggunakan smartphone, kiranya diperlukan semacam layout atau penyetingan tertentu pada fitur atau menu pesawat yang digunakan. Hal ini dilakukan agar teks dan desain buku harian tidak terganggu sekaligus mengganggu arsip lain serta file atau folder-nya tidak bercampur dengan file atau folder lain.
B.  Menulis Buku Harian dengan Bahasa yang Ekspresif
   serta Baik dan Benar
Bahasa yang digunakan untuk menulis buku harian biasanya tergantung pada selera penulisnya masing-masing. Hal ini karena bahasa buku harian berkaitan dengan gaya pengungkapan pribadi setiap orang. Sebagian besar orang mungkin cenderung lebih memilih bahasa yang santai karena buku harian memang bersifat pribadi serta jauh dari sifat resmi.
Namun, buku harian sebaiknya tetap ditulis dengan bahasa yang memiliki persyaratan tertentu. Bahasa buku harian seyogyanya memiliki sifat ekspresif serta baik dan benar. Bahasa yang ekspresif ialah bahasa yang spontan keluar dari pikiran atau perasaan sehingga memiliki daya kejut dan kesan yang mendalam. Adapun bahasa yang baik dan benar ialah bahasa yang sesuai dengan situasi dan kaidah tata bahasa. Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
1.  Selasa, 1 Agustus 2017, jam 09.30, di sekolah
Pada saat mendengar informasi bahwa tim basket kelasku akan bertemu dengan tim kelas VIIB, aku senang saja karena kami jadi berkesempatan untuk membalas kekalahan pada pertandingan class meeting  semester lalu. (Tidak ekspresif)
    Selasa, 1 Agustus 2017, jam 09.30, di sekolah
Begitu mendengar informasi tim basket kelasku akan bertemu tim kelas VIIB, aku senang sekali! Inilah kesempatan bagi tim kami untuk membalas kekalahan pada pertandingan class meeting  semester lalu! (Ekspresif)
2.  Minggu, 6 Agustus 2017, jam 05.45, di rumah
Rasanya kurang percaya, bahwa tim favoritku Barcelona dikalahkan oleh tim sekelas Almeria.  Aku pikir, kekalahan itu hanya disebabkan karena faktor ketidakberuntungan saja. (Tidak baik dan benar)
    Minggu, 6 Agustus 2017, jam 05.45, di rumah
Rasanya kurang percaya, tim favoritku, Barcelona, dikalahkan oleh tim sekelas Almeria. Aku pikir, kekalahan itu karena faktor ketidakberuntungan saja. (Baik dan benar)

(Sumber: Tema & Tokoh, https://teladan-tokoh.blogspot.com/2017/08/kiat-menulis-buku-harian.html,  Jumat, 11 Agustus 2017)

No comments:

Post a Comment